Sewaktu aku baru dilahirkan
Aku ditimang dengan penuh kasih sayang
Raga dan jiwa rela kau berikan
Tanpa ada rasa penyesalan
Inilah yang namanya rasa kasih sayang Ibu
Yang menjaga dan merawat anaknya selalu
Alangkah tulusnya hatimu
Hatimu kan selalu ada di dalam hatiku
Surga ada di telapak kaki Ibu
Artinya aku harus menghormatimu
Rasa yang indah nan tulus datang darimu
Terima kasih Ibu Ingatanku kau
Ibu yang baik
Yang selalu menjaga & merawatku selalu
Aku bangga dengan pengorbananmu
Hanya demi aku kau rela korbankan jiwamu
Sungguh mulianya hatimu
Engkau korbankan semuannya itu
Lalu setelah kau melahirkanku
Aku ditimang dengan kasih sayangmu
Masihkah kau menyayangiku
Aku yakin pasti kau masih menyayangiku
Namun maafkanlah anakmu ini
Yang selalu membuat salah kepadamu
Apabila aku punya salah, maafkanlah aku Ibu
(Puisi ini karya Aprilia Nurhidayah yang ditujukan kepada Ibunya)
Rasa yang indah nan tulus datang darimu
Terima kasih Ibu Ingatanku kau
Ibu yang baik
Yang selalu menjaga & merawatku selalu
Aku bangga dengan pengorbananmu
Hanya demi aku kau rela korbankan jiwamu
Sungguh mulianya hatimu
Engkau korbankan semuannya itu
Lalu setelah kau melahirkanku
Aku ditimang dengan kasih sayangmu
Masihkah kau menyayangiku
Aku yakin pasti kau masih menyayangiku
Namun maafkanlah anakmu ini
Yang selalu membuat salah kepadamu
Apabila aku punya salah, maafkanlah aku Ibu
(Puisi ini karya Aprilia Nurhidayah yang ditujukan kepada Ibunya)
6 komentar
jadi kangen ibu...
Terima kasih atas komentarnya sob,,,
hormatilah ibu kita,,, pelajarilah hikmah cerita di bawah ini :
Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga terdapat kisah seorang sahabat yang namanya Alqomah, beliau rajin sholat, rajin puasa dan banyak bersedekah, kemudian sakit keras yang mengalami kesusahan menjelang meninggalnya dan ketika para sahabat lainnya yang mengunjunginya dan mentalqinnya dengan kalimah Laa ilaaha illallah pada saat naza', beliau tidak bisa mengucapkannya, setelah mencari penyebabnya ternyata ibu Al-qomah pernah marah kepadanya, karena ibunya merasa tersinggung tidak dipedulikan Al-qomah, yang menurut ibunya Alqomah lebih mendahulukan istrinya daripada ibunya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengancam akan membakar Alqomah untuk mempercepat kematian dan menghilangkan penderitaannya. Kisah ini disebutkan dalam sebuah hadits yang sangat masyhur dan sering menjadi kisah-kisah teladan untuk mengajari anak-anak agar berbakti pada orangtuanya.
Terlepas dari kisah-kisah tersebut diatas, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui firman-Nya dalam Alquran dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya telah memerintahkan kepada kita semua sebagai orang muslim agar menghormati, memuliakan, mentaati perintahnya yang tidak untuk bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menyayanginya sampai akhir hayatnya, dan selalu mendoakannya ketika sudah wafat.
Dalam beberapa ayat Alquran dan Al-hadits telah ditekankan lagi terhadap orangtua perempuan atau ibu, sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. yang berbunyi," Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,"Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata,"Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab,"Ibumu!" dan orang itu kembali bertanya,"Kemudian siapa lagi?" Nabi menjawab,"Ibumu!" Orang itu bertanya sekali lagi,"Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab "ibumu". Orang itu kembali bertanya lagi,"Kemudian siapa lagi?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab "Kemudian ayahmu!" (Har. Bukhari Muslim)
Pendapat Imam Al Qurthubi dalam menjelaskan hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut.
Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Tafsir Al-Qurthubi X: 239).
Menagapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menghormati seorang "ibu" dalam tiga kali dari seorang "ayah?" Apabila kita coba cermati secara seksama, maka akan kita temukan beberapa alasan yang mendasarinya, yang mana alasan itu juga disebutkan dalam ayat Alquran maupun al-hadits.
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa,"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaaf:15)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman: 14)
Kedua ayat tersebut kalau kita cermati, terdapat tiga pekerjaan yang dilakukan seorang ibu, yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang ayah, dan pekerjaan ketiganya merupakan pekerjaan yang berat. Namun demikian jika itu dilakukan dengan senang, sabar dan dalam mencari ridho Allah, maka pekerjaan itu merupakan bagian dari jihad seorang ibu, yang pahalanya sungguh luar biasa diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Wallahu'alam bishowab.
di kutip dari: http://www.mojokertocyber.com/al-islam/1663-menghormati-dan-memuliakan-ibu .
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
(wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wafishaaluhu fii 'aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS Luqman, 31:14)
Ibu lah yang merawat kita sejak kita bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita pada orang lain ..
Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak pada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan. (silakan lihat Q.S Luqman, 31:15)
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah,
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Q.S Ibrahim, 14:41)
“…”Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24) “…
”Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (Q.S Maryam, 19:47)
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” (Q.S Nuh, 71:28)
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, juga jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu (silakan lihat Q.S Al Israa’, 17:23)
Itulah beberapa pedoman kita untuk berbuat baik pada orang tua terutama terhada Ibu. mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di surganya Allah SWT atas Ridho-Nya.. Amiin Ya Aalh Ya robal 'aalamiin
robigfirlii waliwaalidaya warhamhumaa kamaa robayaanii soghiiroo.. walhmadullihi robil 'aalamin
wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh
http://www.irfanimovick.info/2012/05/pidato-agama-islam-tentang-ibu.html
Maaf komentar saya jadi tambah panjang
Hiks hiks, baca ini langsung inget pulang ke rumah trus peluk ibu :')
:)ibunya yang bikin puisi ini pertama kali baca juga langsung peluk dan cium anaknya.
MAAF, saat ini kolom komentar sudah tidak bisa berfungsi dengan baik karena adanya perubahan struktur kode pada template blog ini.
==================================
Silahkan berikan komentar Anda di laman ini.
Tautan (live links) spam dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Jika ingin menyisipkan tautan silakan gunakan tag: <i rel="URL">URL ANDA</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">TEKS JUDUL ANDA DI SINI</b>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">Tulis URL GAMBAR Anda di sini </i>
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">Tulis KODE ANDA di sini</i>
Kode yang panjang bisa menggunakan tag <i rel="pre"> KODE PANJANG di sini</i>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS TEBAL ANDA DI SINI</b>
Untuk menciptakan efek tulisan miring gunakan tag <i>TEKS MIRING ANDA DI SINI</i>