Controller di dalam sistem PLTS berfungsi sebagai pengatur arus listrik baik terhadap arus yang masuk maupun arus yang keluar / digunakan.
Adapun fungsi – fungsi controller ini adalah sebagai berikut :
Saat voltase di baterai telah dalam keadaan penuh, maka controller berfungsi menghentikan arus listrik yang masuk ke dalam baterai dengan maksud untuk menjaga ketahanan baterai agar jauh lebih tahan lama. Di dalam kondisi ini, listrik yang tersupply dari panel surya akan langsung terdistribusi ke beban / peralatan listrik dalam jumlah tertentu sesuai dengan konsumsi daya peralatan listrik.
Adapun fungsi – fungsi controller ini adalah sebagai berikut :
Saat voltase di baterai telah dalam keadaan penuh, maka controller berfungsi menghentikan arus listrik yang masuk ke dalam baterai dengan maksud untuk menjaga ketahanan baterai agar jauh lebih tahan lama. Di dalam kondisi ini, listrik yang tersupply dari panel surya akan langsung terdistribusi ke beban / peralatan listrik dalam jumlah tertentu sesuai dengan konsumsi daya peralatan listrik.
Saat voltase di baterai dalam keadaan hampir kosong, maka controller berfungsi menghentikan pengambilan arus listrik dari baterai oleh beban / peralatan listrik. Dalam kadar voltase tertentu ( umumnya sekitar 10% sisa voltase di baterai ) , maka pemutusan dilakukan oleh controller. Adapun hal ini agar baterai lebih tahan lama dan mencegah kerusakan pada sel – sel baterai. Pada kebanyakan model controller, indikator lampu akan menyala dengan warna tertentu ( umumnya berwarna merah atau kuning ) yang menunjukkan bahwa voltase di baterai sudah hampir habis dan perlu untuk proses charging. Dalam kondisi ini, meskipun sisa voltase di baterai masih ada, namun karena pengambilan arus listrik dari baterai telah diputus oleh controller, maka peralatan listrik / beban tidak dapat beroperasi.
Pada controller tipe – tipe tertentu yang fungsi indikatornya cukup komplit, berbagai macam kejadian yang terjadi pada sistem PLTS dapat terdeteksi dengan baik. Selain terdapat susunan lampu – lampu yang masing – masing lampu berbeda warna dengan frekuensi kedipan lampu yang berbeda juga untuk tiap kejadian, controller tipe ini juga dapat terhubung dengan perangkat komputer untuk keperluan kemudahan kontrol, pengecekan dan perbaikan khususnya dalam jarak jauh.
Charging Mode Solar Charge Controller
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk – antara 14.4 – 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
Charging Mode Solar Charge Controller
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk – antara 14.4 – 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
Fase float: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 – 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.
Sensor Temperatur Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.
Sensor Temperatur Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.
Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.
Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai.
Permalink:
http://solarsuryaindonesia.com/news-and-info/info/solar-controller
Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai.
Permalink:
http://solarsuryaindonesia.com/news-and-info/info/solar-controller
MAAF, saat ini kolom komentar sudah tidak bisa berfungsi dengan baik karena adanya perubahan struktur kode pada template blog ini.
==================================
Silahkan berikan komentar Anda di laman ini.
Tautan (live links) spam dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Jika ingin menyisipkan tautan silakan gunakan tag: <i rel="URL">URL ANDA</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">TEKS JUDUL ANDA DI SINI</b>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">Tulis URL GAMBAR Anda di sini </i>
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">Tulis KODE ANDA di sini</i>
Kode yang panjang bisa menggunakan tag <i rel="pre"> KODE PANJANG di sini</i>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS TEBAL ANDA DI SINI</b>
Untuk menciptakan efek tulisan miring gunakan tag <i>TEKS MIRING ANDA DI SINI</i>