Detik-detik saat kelahiran adalah saat-saat yang sangat menegangkan bagi seorang suami .... begitu besar harapan yang telah ia gantungkan bagi anak yang ia nanti-nantikan kehadirannya. Begitu besar kegembiraan yang ia rasakan tatkala terdengar suara sang anak ... Akan tetapi semuanya menjadi berubah ... tatkala sang suami mengetahui bahwa anak yang ia nanti-nantikan ternyata perempuan. Jadi wajah yang tadi riang menjadi mengkerut ..., nampak kegembiraan yang terkeruhkan dengan kemasaman dan kekesalan ..., meskipun sang suami berusaha untuk meredamnya!
Yang sangat disayangkan ternyata masih ada saja kondisi para suami yang seperti ini.
Yang sangat disayangkan ternyata masih ada saja kondisi para suami yang seperti ini.
Konsekuensi-Konsekuensi Buruk dari Kebencian Terhadap Anak Perempuan
Kebencian atau ketidaksukaan terhadap anak perempuan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi buruk, diantaranya:
Pertama : Sikap ini merupakan bentuk protes kepada taqdir Allah.
Kedua : Anak adalah pemberian / anugerah dari Allah, maka sikap seperti ini merupakan bentuk penolakan terhadap pemberian Allah
Allah berfirman:
لله ملك السماوات والأرض يخلق ما يشاء يهب لمن يشاء إناثا ويهب لمن يشاء الذكور (49) أو يزوجهم ذكرانا وإناثا ويجعل من يشاء عقيما إنه عليم قدير (50)
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak pria kepada siapa yang Dia kehendaki,
Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa " (QS Asy-Syuuroo: 49-50)
Bahkan sebagian Ahli Tafsir menyebutkan bahwa dalam ayat ini Allah mendahulukan penyebutan anak-anak perempuan sebelum anak-anak laki-laki dengan tujuan:
- Untuk menenangkan hati ayah-ayah anak-anak perempuan tersebut, karena mendahulukan penyebutan anak-anak perempuan dari pada anak-anak laki-laki adalah tasyriif (pemuliaan) kepada anak-anak perempuan
- Untuk mencela orang-orang jahiliyah yang telah merendahkan derajat anak-anak perempuan, bahkan hingga menguburkan mereka hidup-hidup (lihat: Fathul Qodiir 4/774, Tafsiir Ruuhul Bayaan, 8/262 dan Tafsiir Al-Muniir li Az-Zuhaili 25 / 101)
Ketiga : Pada sikap sang suami ini ada penghinaan terselubung kepada sang istri dan pemaksaan kepada sang istri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuannya.
Seakan-akan para perempuanlah yang telah bersalah 100 persen tatkala tidak bisa melahirkan anak laki-laki.
Disebutkan bahwasanya ada seorang Arab yang menghajr (meninggalkan) istrinya hanya karena istrinya melahirkan anak perempuan. Maka sang istripun berkata:
ما لأبي حمزة لا يأتينا
Kenapa (suamiku) Abu Hamzah tidak mendatangiku ...??
يظل في البيت الذي يلينا
Ia senantiasa berada di rumah yang lain (rumah istri Abu Hamzah yang lain) ...
غضبان ألا نلد البنينا
Ia marah karena aku tidak bisa melahirkan anak-anak laki-laki
تالله ما ذلك في أيدينا
Demi Allah ... perkaranya bukanlah dibawah kekuasaan kami (para istri)
فنحن كالأرض لزارعينا
Kami ini ibarat tanah untuk ditanami oleh para petani kami
ننبت ما قد زرعوه فينا
Kami hanya menumbuhkan apa yang ditanam oleh mereka pada kami ...
Kenapa (suamiku) Abu Hamzah tidak mendatangiku ...??
يظل في البيت الذي يلينا
Ia senantiasa berada di rumah yang lain (rumah istri Abu Hamzah yang lain) ...
غضبان ألا نلد البنينا
Ia marah karena aku tidak bisa melahirkan anak-anak laki-laki
تالله ما ذلك في أيدينا
Demi Allah ... perkaranya bukanlah dibawah kekuasaan kami (para istri)
فنحن كالأرض لزارعينا
Kami ini ibarat tanah untuk ditanami oleh para petani kami
ننبت ما قد زرعوه فينا
Kami hanya menumbuhkan apa yang ditanam oleh mereka pada kami ...
(Lihat Tafsiir Al-Qurthubi 16/70, Ruuh Al-Ma'aani 25/70 akan tetapi dengan lafal syair yang sedikit berbeda)
Keempat : Sikap ini menunjukkan kebodohan dan rendahnya akal sang suami
Bagaimana seorang suami yang seperti ini tidak dikatakan bodoh jika ia memaksakan hal yang diluar kekuasaan istrinya sama sekali. Bahkan bukankah anak perempuan tersebut adalah hasil tanamannya??, Dialah yang menanam ... lantas ia tidak menerima hasil tanamannya!
Kelima : Sikap seperti ini adalah bentuk meniru-niru adat jahiliyah
Allah berfirman:
وإذا بشر أحدهم بالأنثى ظل وجهه مسودا وهو كظيم (58) يتوارى من القوم من سوء ما بشر به أيمسكه على هون أم يدسه في التراب ألا ساء ما يحكمون
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu " (QS An-Nahl: 58-59)
Merupakan hal yang sangat menyedihkan dan memilukan adalah adanya sebagian suami yang sampai mengancam istrinya dengan berkata, "Jika kamu tidak bisa melahirkan anak lelaki maka kamu akan saya ceraikan!"
Jadi sang perempuan tatkala hamil penuh dengan kecemasan .... bahkan penuh dengan ketakutan ... jika ternyata ia melahirkan anak perempuan lagi maka akan sirnalah kebahagiaan yang selama ini ia dambakan bersama suaminya.
Di zaman sekarang ini sering pula perubahan sikap suami telah dirasakan oleh sang istri jauh sebelum kelahiran, yaitu tatkala jenis kelamin janin telah diketahui jauh sebelum waktu kelahiran dengan menggunakan USG. Jika setelah melewati proses USG tampak janin berkelamin laki-laki maka sungguh bergembira sang suami. Akan tetapi yang jadi masalah jika USG menunjukkan bahwa jenis kelamin sang janin adalah perempuan ... maka akan berubahlah reaksi dan sikap sang suami. Perhatiannya terhadap sang istri menjadi kurang ... kebutuhan sang istri kurang terpenuhi ... kebutuhan persiapan kelahiran pun kurang diperhatikan. Inilah sisa-sisa dari adat jahiliyah yang masih ada di umat ini ...
Islam Memuliakan Anak-Anak Perempuan
Islam datang mengangkat posisi para perempuan. Islam memerangi adat jahiliyah yang merendahkan anak-anak perempuan.
Pemuliaan anak-anak perempuan nampak dari poin-poin berikut:
Pertama : Anak-anak perempuan merekalah yang kelak akan menjadi ibu atau bibi atau saudari perempuan.
Dan sangatlah jelas bagaimana perhatian Islam dan pemuliaan Islam kepada seorang ibu, seorang bibi, dan seorang saudara perempuan.
Kedua : Sebagaimana telah lalu (dalam QS Asy-Syuuroo: 49-50) bahwasanya Allah menyatakan bahwa anak-anak perempuan adalah pemberian (anugerah) dari Allah
Ketiga : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits-haditsnya akan keutamaan memelihara, mendidik, dan menyayangi anak-anak perempuan. Bahkan keutamaan yang sangat besar ...
Siapakah diantara kita yang tidak ingin terhijab / terhalangi dari Api neraka ...??
Siapakah diantara kita yang tidak ingin dikumpulkan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di padang mashyar kelak ..., hari yang sangat menakutkan ...??
Siapakah diantara kita yang ingin wajib baginya untuk masuk surga ...?? Bahkan di surga dekat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam??
Semua ini bisa Anda raih dengan kesabaran dalam mendidik putri-putri kita.
Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata:
دخلت امرأة معها ابنتان لها تسأل فلم تجد عندي شيئا غير تمرة فأعطيتها إياها فقسمتها بين ابنتيها ولم تأكل منها ثم قامت فخرجت فدخل النبي صلى الله عليه وسلم علينا فأخبرته فقال
Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak menemukan sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda:
من ابتلي من هذه البنات بشيء فأحسن إليهن كن له سترا من النار
"Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629)
Dalam riwayat yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
إن الله قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan surga bagi sang ibu atau Allah telah membebaskannya dari api neraka" (HR Muslim no 2630)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
من كان له ثلاثة بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدته كن له حجابا من النار يوم القيامة
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat" (HR Ibnu Maajah no 3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294)
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi bersabda
من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو وضم أصابعه
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau) (HR Muslim no 2631)
Dalam riwayat yang lain:
دخلت أنا وهو الجنة كهاتين - وأشار بأصبعيه
"Aku dan dia di surga seperti dua jari ini" (dan dia mengisyaratkan dengan dua jari jemari beliau) (HR At-Thirmidzi no: 1914 dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Dari Jabir radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:
من كان له ثلاث بنات يؤويهن ويكفيهن ويرحمهن فقد وجبت له الجنة البتة. فقال رجل من بعض القوم: وثنتين يا رسول الله? قال: وثنتين]. وزاد في رواية: حتى ظننا أن إنسانا (لو) قال: واحدة? لقال: واحدة
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengayomi mereka, cukup mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya surga ". Maka ada salah seorang dari kaum berkata, "Kalau dua anak perempuan Ya Rasulullah?". Nabi berkata, "Dua anak perempuan juga"
Dalam riwayat lain ada tambahan, "Sampai-sampai kami mengira kalau ada orang yang mengatakan," Kalau satu anak perempuan? ", Maka tentu Nabi akan berkata," Satu anak perempuan juga ". (Dihasankan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1027)
Sungguh agama Islam adalah agama yang memuliakan anak-anak perempuan!!!, Bahkan memuliakan orang-orang yang memuliakan mereka dengan imbalan yang besar di akhirat kelak!!!.
Akan Tetapi Ingatlah Para Ayah ... Anak-Anak Perempuan Adalah Ujian dari Allah!!
Al-Qurthubi rahimahullah mengomentari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam من ابتلي من هذه البنات (Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan ...) dengan mengatakan:
ففي هذا الحديث ما يدل على أن البنات بلية, ثم أخبر أن في الصبر عليهن والإحسان إليهن ما يقي من النار
"Dalam hadits ini dalil bahwa anak-anak perempuan adalah tes. Kemudian Nabi mengabarkan bahwa pada sikap sabar terhadap anak-anak perempuan dan berbuat baik kepada mereka ada pencegahan dari api neraka" (Tafsiir Al-Qurthubi (10/118) dari surat An- Nahl ayat 59)
Memang merawat anak-anak perempuan hingga dewasa membutuhkan ekstra kesabaran, terlebih lagi di zaman kita yang penuh dengan fitnah dan syahwat. Merawat mereka sejak kecil dibutuhkan kesabaran, terlebih lagi jika mereka telah dewasa ... bukan hanya kesabaran akan tetapi perlu ditambah dengan kehati-hatian mengingat pergaulan muda-mudi yang kian bertambah parahnya.
Hanya sekedar memiliki anak-anak perempuan tidaklah mendatangkan kemuliaan dan kebaikan bagi sang ayah ... akan tetapi prioritas-prioritas di atas hanya bisa diperoleh bagi seorang ayah yang mengayomi, mencukupkan, dan menyayangi anak-anak perempuan mereka serta bersabar dalam menjalankan itu semua, sebagaimana telah jelas dalam lafal hadits-hadits di atas.
KARENANYA ...
Janganlah bersedih jika Anda mendapatkan anak perempuan ... sesungguhnya itu adalah anugerah dan pilihan Allah untukmu. Ingatlah Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki 4 orang putri.
Bahkan jadikanlah putri-putrimu sebagai sarana dan kesempatan bagimu untuk meraih surga ... agar engkau bisa bersanding dekat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ingatlah seluruh kesabaranmu ... kasih sayangmu kepada putri-putrimu sangat bernilai di sisi Allah .. maka janganlah kau remehkan senyuman dan pelukanmu kepada putri-putrimu.
Didiklah mereka sejak kecil ... Tanamkanlah rasa malu dalam diri mereka ... sesungguhnya rasa malu itu adalah perhiasan mereka ... itulah nilai keperempuanan mereka.
Bagaimana seorang suami yang seperti ini tidak dikatakan bodoh jika ia memaksakan hal yang diluar kekuasaan istrinya sama sekali. Bahkan bukankah anak perempuan tersebut adalah hasil tanamannya??, Dialah yang menanam ... lantas ia tidak menerima hasil tanamannya!
Kelima : Sikap seperti ini adalah bentuk meniru-niru adat jahiliyah
Allah berfirman:
وإذا بشر أحدهم بالأنثى ظل وجهه مسودا وهو كظيم (58) يتوارى من القوم من سوء ما بشر به أيمسكه على هون أم يدسه في التراب ألا ساء ما يحكمون
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu " (QS An-Nahl: 58-59)
Merupakan hal yang sangat menyedihkan dan memilukan adalah adanya sebagian suami yang sampai mengancam istrinya dengan berkata, "Jika kamu tidak bisa melahirkan anak lelaki maka kamu akan saya ceraikan!"
Jadi sang perempuan tatkala hamil penuh dengan kecemasan .... bahkan penuh dengan ketakutan ... jika ternyata ia melahirkan anak perempuan lagi maka akan sirnalah kebahagiaan yang selama ini ia dambakan bersama suaminya.
Di zaman sekarang ini sering pula perubahan sikap suami telah dirasakan oleh sang istri jauh sebelum kelahiran, yaitu tatkala jenis kelamin janin telah diketahui jauh sebelum waktu kelahiran dengan menggunakan USG. Jika setelah melewati proses USG tampak janin berkelamin laki-laki maka sungguh bergembira sang suami. Akan tetapi yang jadi masalah jika USG menunjukkan bahwa jenis kelamin sang janin adalah perempuan ... maka akan berubahlah reaksi dan sikap sang suami. Perhatiannya terhadap sang istri menjadi kurang ... kebutuhan sang istri kurang terpenuhi ... kebutuhan persiapan kelahiran pun kurang diperhatikan. Inilah sisa-sisa dari adat jahiliyah yang masih ada di umat ini ...
Islam Memuliakan Anak-Anak Perempuan
Islam datang mengangkat posisi para perempuan. Islam memerangi adat jahiliyah yang merendahkan anak-anak perempuan.
Pemuliaan anak-anak perempuan nampak dari poin-poin berikut:
Pertama : Anak-anak perempuan merekalah yang kelak akan menjadi ibu atau bibi atau saudari perempuan.
Dan sangatlah jelas bagaimana perhatian Islam dan pemuliaan Islam kepada seorang ibu, seorang bibi, dan seorang saudara perempuan.
Kedua : Sebagaimana telah lalu (dalam QS Asy-Syuuroo: 49-50) bahwasanya Allah menyatakan bahwa anak-anak perempuan adalah pemberian (anugerah) dari Allah
Ketiga : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits-haditsnya akan keutamaan memelihara, mendidik, dan menyayangi anak-anak perempuan. Bahkan keutamaan yang sangat besar ...
Siapakah diantara kita yang tidak ingin terhijab / terhalangi dari Api neraka ...??
Siapakah diantara kita yang tidak ingin dikumpulkan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di padang mashyar kelak ..., hari yang sangat menakutkan ...??
Siapakah diantara kita yang ingin wajib baginya untuk masuk surga ...?? Bahkan di surga dekat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam??
Semua ini bisa Anda raih dengan kesabaran dalam mendidik putri-putri kita.
Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata:
دخلت امرأة معها ابنتان لها تسأل فلم تجد عندي شيئا غير تمرة فأعطيتها إياها فقسمتها بين ابنتيها ولم تأكل منها ثم قامت فخرجت فدخل النبي صلى الله عليه وسلم علينا فأخبرته فقال
Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak menemukan sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda:
من ابتلي من هذه البنات بشيء فأحسن إليهن كن له سترا من النار
"Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629)
Dalam riwayat yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
إن الله قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan surga bagi sang ibu atau Allah telah membebaskannya dari api neraka" (HR Muslim no 2630)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
من كان له ثلاثة بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدته كن له حجابا من النار يوم القيامة
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat" (HR Ibnu Maajah no 3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294)
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi bersabda
من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو وضم أصابعه
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau) (HR Muslim no 2631)
Dalam riwayat yang lain:
دخلت أنا وهو الجنة كهاتين - وأشار بأصبعيه
"Aku dan dia di surga seperti dua jari ini" (dan dia mengisyaratkan dengan dua jari jemari beliau) (HR At-Thirmidzi no: 1914 dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Dari Jabir radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:
من كان له ثلاث بنات يؤويهن ويكفيهن ويرحمهن فقد وجبت له الجنة البتة. فقال رجل من بعض القوم: وثنتين يا رسول الله? قال: وثنتين]. وزاد في رواية: حتى ظننا أن إنسانا (لو) قال: واحدة? لقال: واحدة
"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengayomi mereka, cukup mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya surga ". Maka ada salah seorang dari kaum berkata, "Kalau dua anak perempuan Ya Rasulullah?". Nabi berkata, "Dua anak perempuan juga"
Dalam riwayat lain ada tambahan, "Sampai-sampai kami mengira kalau ada orang yang mengatakan," Kalau satu anak perempuan? ", Maka tentu Nabi akan berkata," Satu anak perempuan juga ". (Dihasankan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1027)
Sungguh agama Islam adalah agama yang memuliakan anak-anak perempuan!!!, Bahkan memuliakan orang-orang yang memuliakan mereka dengan imbalan yang besar di akhirat kelak!!!.
Akan Tetapi Ingatlah Para Ayah ... Anak-Anak Perempuan Adalah Ujian dari Allah!!
Al-Qurthubi rahimahullah mengomentari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam من ابتلي من هذه البنات (Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan ...) dengan mengatakan:
ففي هذا الحديث ما يدل على أن البنات بلية, ثم أخبر أن في الصبر عليهن والإحسان إليهن ما يقي من النار
"Dalam hadits ini dalil bahwa anak-anak perempuan adalah tes. Kemudian Nabi mengabarkan bahwa pada sikap sabar terhadap anak-anak perempuan dan berbuat baik kepada mereka ada pencegahan dari api neraka" (Tafsiir Al-Qurthubi (10/118) dari surat An- Nahl ayat 59)
Memang merawat anak-anak perempuan hingga dewasa membutuhkan ekstra kesabaran, terlebih lagi di zaman kita yang penuh dengan fitnah dan syahwat. Merawat mereka sejak kecil dibutuhkan kesabaran, terlebih lagi jika mereka telah dewasa ... bukan hanya kesabaran akan tetapi perlu ditambah dengan kehati-hatian mengingat pergaulan muda-mudi yang kian bertambah parahnya.
Hanya sekedar memiliki anak-anak perempuan tidaklah mendatangkan kemuliaan dan kebaikan bagi sang ayah ... akan tetapi prioritas-prioritas di atas hanya bisa diperoleh bagi seorang ayah yang mengayomi, mencukupkan, dan menyayangi anak-anak perempuan mereka serta bersabar dalam menjalankan itu semua, sebagaimana telah jelas dalam lafal hadits-hadits di atas.
KARENANYA ...
Janganlah bersedih jika Anda mendapatkan anak perempuan ... sesungguhnya itu adalah anugerah dan pilihan Allah untukmu. Ingatlah Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki 4 orang putri.
Bahkan jadikanlah putri-putrimu sebagai sarana dan kesempatan bagimu untuk meraih surga ... agar engkau bisa bersanding dekat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ingatlah seluruh kesabaranmu ... kasih sayangmu kepada putri-putrimu sangat bernilai di sisi Allah .. maka janganlah kau remehkan senyuman dan pelukanmu kepada putri-putrimu.
Didiklah mereka sejak kecil ... Tanamkanlah rasa malu dalam diri mereka ... sesungguhnya rasa malu itu adalah perhiasan mereka ... itulah nilai keperempuanan mereka.
Kota Nabi-shallallahu 'alaihi wa sallam-, 01-03-1433 H / 23 Januari 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com
MAAF, saat ini kolom komentar sudah tidak bisa berfungsi dengan baik karena adanya perubahan struktur kode pada template blog ini.
==================================
Silahkan berikan komentar Anda di laman ini.
Tautan (live links) spam dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Jika ingin menyisipkan tautan silakan gunakan tag: <i rel="URL">URL ANDA</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">TEKS JUDUL ANDA DI SINI</b>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">Tulis URL GAMBAR Anda di sini </i>
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">Tulis KODE ANDA di sini</i>
Kode yang panjang bisa menggunakan tag <i rel="pre"> KODE PANJANG di sini</i>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS TEBAL ANDA DI SINI</b>
Untuk menciptakan efek tulisan miring gunakan tag <i>TEKS MIRING ANDA DI SINI</i>