JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, Sumaryanto Widayatin, mengatakan, tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk usaha patungan memproduksi solar cell.
Ia pun berharap nantinya produksi ketiga BUMN tidak hanya memenuhi pasar lokal tetapi juga bisa diekspor. "Solar cell ini adalah future energi primer yang akan berlanjut karena dikasih gratis dari Tuhan. Kenapa enggak kita mulai. Yang kita mulai cuma 10 persen dari merakit saja," terang Sumaryanto, di Jakarta, Kamis (19/4/2012).
Ia mengatakan, Indonesia sanggup memproduksisolar cell karena mempunyai bahan baku, yakni pasir kuarsa, yang berlimpah. Indonesia disebut punya pasir kuarsa hingga 75 miliar ton.
"Jadi ke depan kita harus berani investasi itu dan kita harus ekspor solar cell itu," tegas dia.
Untuk memproduksi solar cell, Sumaryanto menyebutkan diperlukan tiga BUMN dengan bentuk usaha patungan. Tiga BUMN tersebut yakni PLN, Wijaya Karya (Wika), dan Jasa Marga.
"Kalau kebanyakan (BUMN) nanti repot. Ya sudah 3 itu dulu," sebutnya.
Sekarang ini, kata dia, Wika masih dalam tahap merakit solar cell yang dibeli dari luar. Dengan kata lain, Wika hanya menikmati 10 persen nilai tambah di hilirnya.
Untuk itu, Indonesia perlu mandiri dengan memproduksi sendiri solar cell. Dibutuhkan investasi 30 juta dollar AS untuk menghasilkan produk yang bisa menghasilkan listrik 10 megawatt ini.
"Kita mau kita mandiri, kalau mandiri kita ekspor solar cell itu. Karena apa? Kita punya kuarsa banyak sekali 75 miliar ton," pungkas Sumaryanto.
Editor :Tri Wahono
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/19/20562028/Tiga.BUMN.Bergandengan.Produksi.Solar.Cell
Ia pun berharap nantinya produksi ketiga BUMN tidak hanya memenuhi pasar lokal tetapi juga bisa diekspor. "Solar cell ini adalah future energi primer yang akan berlanjut karena dikasih gratis dari Tuhan. Kenapa enggak kita mulai. Yang kita mulai cuma 10 persen dari merakit saja," terang Sumaryanto, di Jakarta, Kamis (19/4/2012).
Ia mengatakan, Indonesia sanggup memproduksisolar cell karena mempunyai bahan baku, yakni pasir kuarsa, yang berlimpah. Indonesia disebut punya pasir kuarsa hingga 75 miliar ton.
"Jadi ke depan kita harus berani investasi itu dan kita harus ekspor solar cell itu," tegas dia.
Untuk memproduksi solar cell, Sumaryanto menyebutkan diperlukan tiga BUMN dengan bentuk usaha patungan. Tiga BUMN tersebut yakni PLN, Wijaya Karya (Wika), dan Jasa Marga.
"Kalau kebanyakan (BUMN) nanti repot. Ya sudah 3 itu dulu," sebutnya.
Sekarang ini, kata dia, Wika masih dalam tahap merakit solar cell yang dibeli dari luar. Dengan kata lain, Wika hanya menikmati 10 persen nilai tambah di hilirnya.
Untuk itu, Indonesia perlu mandiri dengan memproduksi sendiri solar cell. Dibutuhkan investasi 30 juta dollar AS untuk menghasilkan produk yang bisa menghasilkan listrik 10 megawatt ini.
"Kita mau kita mandiri, kalau mandiri kita ekspor solar cell itu. Karena apa? Kita punya kuarsa banyak sekali 75 miliar ton," pungkas Sumaryanto.
Editor :Tri Wahono
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/19/20562028/Tiga.BUMN.Bergandengan.Produksi.Solar.Cell
MAAF, saat ini kolom komentar sudah tidak bisa berfungsi dengan baik karena adanya perubahan struktur kode pada template blog ini.
==================================
Silahkan berikan komentar Anda di laman ini.
Tautan (live links) spam dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Jika ingin menyisipkan tautan silakan gunakan tag: <i rel="URL">URL ANDA</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">TEKS JUDUL ANDA DI SINI</b>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">Tulis URL GAMBAR Anda di sini </i>
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">Tulis KODE ANDA di sini</i>
Kode yang panjang bisa menggunakan tag <i rel="pre"> KODE PANJANG di sini</i>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS TEBAL ANDA DI SINI</b>
Untuk menciptakan efek tulisan miring gunakan tag <i>TEKS MIRING ANDA DI SINI</i>